pay per click

Pages

Minggu, 13 Juli 2014

Radikal Bebas Mempercepat Proses Penuaan

Radikal Bebas Mempercepat Proses Penuaan


Penuaan adalah proses kompleks di dalam tubuh, di mana tubuh mengalami proses degenerasi (kemunduran), baik secara fisik maupun psikis. Berbagai teori bagaimana terjadinya proses penuaan bermunculan. Beberapa teori diterima sebagai teori mayoritas dan diterima secara luas di seluruh dunia. Di antaranya  adalah teori penuaan akibat radikal bebas yang menjadi teori yang sangat terkenal. Toeri ini pertama kali dikemukakan oleh Denham Harman, MD di University of Nebraska pada tahun 1956.
Istilah radikal bebas mengarah pada setiap molekul yang memiliki satu elektron bebas, dan elektron bebas inilah yang bereaksi dengan merusak molekul sehat di dalam tubuh. Karena molekul radikal bebas memiliki elektron ekstra, molekul ini membentuk beban negatif ekstra. Ketidakseimbangan energi ini  menyebabkan radikal bebas mengikatkan diri ke molekul seimbang lain sebagai upaya untuk “mencuri” elektron. Hal ini menyebabkan molekul seimbang menjadi tidak seimbang dan akhirnya molekul ini pun menjadi radikal bebas. Sebagai analogi, hal ini dapat diibaratkan seperti tabrakan mobil beruntun yang merusak satu persatu bumper mobil secara beruntun.
Radikal bebas di dalam tubuh dapat berasal dari diet, obat-obatan, gaya hidup yang tidak sehat (seperti merokok dan alkohol), radiasi, dan lain-lain. Namun radikal bebas juga dapat diproduksi secara alami di dalam tubuh, yang merupakan hasil produksi energi, terutama di dalam mitokondria. Proses sederhana dari makan, minum, dan bernapas membentuk radikal bebas dari siklus produksi energi, saat tubuh memproduksi molekul energi universal Adenosine Triphosphate (ATP). Dalam hal ini, oksigen merupakan produser radikal bebas yang poten.
Radikal bebas juga diketahui merusak struktur membran sel, yang kemudian membentuk produk sampah metabolik. Akumulasi racun-racun ini mempengaruhi komunikasi antar sel, merusak DNA, RNA, dan sintesis protein, menurunkan level energi dan secara umum merusak proses kimia penting dalam tubuh.
Namun, radikal bebas dapat diubah oleh molekul yang melawan aksi radikal bebas yang disebut antioksidan. Antioksidan tertentu akan mengikat radikal bebas tertentu dan membantu menstabilkannya.
Radikal bebas terdapat dalam berbagai derajat berdasarkan kekuatan merusaknya, dari hydroxyl-radikal hingga superoxide-radikal di level tertinggi. Hal ini lah yang menyebabkan diperlukannya mengambil sampel antioksidan yang mewakili keseluruhan untuk proses eliminasi munculnya radikal bebas, atau dengan kata lain radikal bebas dengan daya merusak tinggi dapat dipecah menjadi beberapa radikal bebas berdaya rusak lebih rendah.
Beberapa sampel antioksidan luas termasuk zat-zat seperti beta-karoten, vitamin C, ekstrak biji buah anggur, vitamin E, dan juga beberapa zat yang mungkin lebih kuat seperti Hydergine, Melatonin dan Vinpocetine. Dari teori ini dapat diambil kesimpulan pentingnya antioksidan sebagai upaya untuk melawan efek radikal bebas yang menjadi salah satu penyebab proses penuaan.

0 komentar:

Posting Komentar